BIOLOGI
PENGGUNAAN MIKROSKOP
NAMA : SRI HANDAYANI NOFIYANTI
NIM : 145100600111013
JURUSAN : KETEKNIKAN PERTANIAN
KELAS : H
KELOMPOK :
H4
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
2014
Nama
|
Sri Handayani
Nofiyanti
|
NIM
|
145100600111013
|
Jurusan
|
Keteknikan
Pertanian
|
Kelas
|
H
|
Kelompok
|
H4
|
1
|
PENGGUNAAN MIKROSKOP
|
PRE-LAB
1.
Jelaskan
prinsip dasar penggunaan mikroskop!
Kemampuan mikroskop adalah
untuk memperbesar suatu obyek yang akan diamati sehingga menjadi dapat
dilihat dengan mata, tetapi bukan hanya kemampuan
memperbesar obyek. Sifat lain
suatu alat untuk memperbesar adalah kemampuan untuk memisahkan secara jelas
bagian-bagian suatu gambar, kualitas ini disebut kekuatan pemusatan ( resolving
power ). Mata manusia mampu membedakan dua titik yang berbeda jika
masing-masing titik terpisah paling tidak 0,1 mm. Sebuah mikroskop yang
efektif tidak hanya harus memperbesar ukuran gambar sehingga dapat dilihat
oleh mata manusia, tetapi juga harus mampu memusatkan seluk beluk
atau rincian gambar.
Ada dua prinsip yang berbeda pada mikroskop, yang pertama mikroskop optic dan
mikroskop elektron. Mikroskop optik terbagi menjadi 2 yaitu mikroskop biologi
dan stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda-benda tipis
dan transparan. Sedangkan mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan
benda-benda yang tidak terlalau halus atau kecil, dapat tebal maupun tipis,
transparan maupun tidak transparan.
(Istiningdyah, 2010).
|
2.
Apa
peranan mikroskop pada praktikum biologi?
Mikroskop adalah alat
bantu untuk mengamati benda-benda sangat kecil (renik) yang tidak dapat
dilihat dengan mata secara langsung. Mikroskop membantu pengamatan karena
kita dengan mudah dapat memperbesar objek menjadi 40x, 100x, 400x, bahkan
sampai 100x lebih besar objek yang sebenarnya (Kadaryanto, 2006). Bila kita
memerlukan perbesaran yang lebih besar daripada yang kita peroleh dengan
sebuah lensa pembesar sederhana, maka instrument yang dapat kita gunakan
adalah mikroskop (Wu, 2010).
|
3. Sebutkan dan jelaskan empat (4) jenis mikroskop yang anda
ketahui!
1.
Mikroskop Cahaya/ Mikroskop Optik
Mikroskop ini menggunakan cahaya putih biasa untuk melihat
mikroorganisme. Menggunakan Mikroskop cahaya putih ini biasa Untuk melihat
mikroorganisme. Cahaya dapat dilewatkan secara langsung melalui objek atau
disekitar tepi objek. Cahaya dapat dilewatkan secara langsung atau melalui
objek disekitar tepi objek. Polarisasi cahaya dengan melewatkan cahaya biasa
melalui dua filter dapat digunakan untuk melihat bagian-bagian objek lebih
jelas. Polarisasi cahaya biasa dengan melewatkan cahaya melalui dua filter
dapat Digunakan Untuk melihat bagian-bagian objek lebih jelas. Mikroskop
cahaya membantu mikroskopis dalam melihat perbesaran objek secara langsung
dengan mata. Mikroskopis membantu Mikroskop cahaya dalam perbesaran Melihat
objek secara langsung dengan mata.
Mikroskop cahaya dan memperbesar objek hingga 1000 kali dari ukuran
sebenarnya. Mikroskop cahaya dan memperbesar objek hingga 1.000 kali dari ukuran
sebenarnya. Mikroskop cahaya menggunakan satu lensa atau lebih lensa untuk
mengatur pemusatan cahaya. Mikroskop cahaya Menggunakan satu atau lebih lensa
lensa untuk pemusatan Mengatur cahaya. Mikroskop cahaya sederhana menggunakan
satu lensa sedangkan mikroskop cahaya kompleks ( compound light microscope
) menggunakan dua set lensa. Mikroskop cahaya sederhana Menggunakan satu
lensa mikroskop cahaya Sedangkan kompleks (majemuk mikroskop cahaya)
Menggunakan dua set lensa. Mikroskop cahaya, berlensa okuler tungga dikenal
dengan nama Mikroskop Monokuler
sedangkan yang berlensa okuler ganda dikenal dengan nama Mikroskop Binokuler. Mikroskop
cahaya, berlensa okuler tunggal dikenal dengan nama mikroskop monokuler. Sedangkan berlensa okuler ganda yang
dikenal dengan nama mikroskop binokuler.
2.
Mikroskop Ultraviolet ( UV
)
Mikroskop
UV menggunakan sinar UV dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya
putih untuk melihat organisme. Menggunakan Mikroskop sinar UV UV Gelombang
dengan panjang lebih pendek dari cahaya putih Untuk melihat Organisme.
Mikroskop UV dapat melihat objek yang lebih kecil dari objek yang terlihat
oleh mikroskop cahaya. Mikroskop UV dapat Melihat objek yang lebih kecil dari
objek yang terlihat oleh mikroskop cahaya. Bayangan yang dihasilkan tercatat
pada film fotografi, sehingga mikroskopis tidak melihat bayangan objek secara
langsung. Bayangan yang dihasilkan tercatat pada film fotografi, Sehingga
tidak mikroskopis Melihat bayangan objek secara langsung. Perbesaran yang
mungkin dengan mikroskop UV kira-kira sama dengan perbesaran mikroskop
cahaya. Perbesaran yang mungkin dengan mikroskop UV kira-kira sama dengan
perbesaran mikroskop cahaya.
3.
Mikroskop Stereo
Mikroskop
stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang
berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30
kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga
dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya.
Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif. Beberapa perbedaan dengan
mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat
bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas
sehingga obyek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10
kali, sedangkan lensa obyektif menggunakan sistem zoom dengan perbesaran antara
0,7 hingga 3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali. Pada
bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa
obyektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengatur fokus
obyek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran
terletak diatas pengatur focus.
4.
Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron pertama kali dibuat oleh Knoll
dan Rusha pada tahun 1932. Mikroskop elektron pertama kali dibuat oleh Knoll
dan Rusha pada tahun 1932. perkembangan Mikroskop elektron tergantung pada
teknologi memperoleh panjang gelombang yang sangat pendek dengan meningkatkan
tegangan listrik. Mikroskop elektron perkembangan teknologi tergantung pada
panjang Memperoleh Gelombang yang sangat pendek dengan Meningkatkan tegangan
listrik. Hal tersebut memberikan harapan besar untuk kemajuan penelitian
dibidang ilmu pengetahuan biologi seluler. Hal tersebut Memberikan harapan
besar untuk Kemajuan penelitian dibidang ilmu pengetahuan biologi seluler.
Ada dua jenis Mikroskop elektron, yaitu mikroskop elektro transisi dan
mikroskop elektron scanning yang mempunyai keuntungan yaitu diperoleh
bayangan tiga dimensi dengan memberikan gambaran kontur permukaan jaringan
atau struktur dalam sel. Ada dua jenis Mikroskop elektron, mikroskop elektro
Transisi yaitu mikroskop elektron scanning dan mempunyai keuntungan yang
diperoleh bayangan yaitu tiga dimensi dengan kontur permukaan Memberikan
gambaran struktur jaringan atau dalam sel.
(Safru, 2008).
|
4. Apa yang dimaksud dengan obyek mikroskopis? Sebutkan
contohnya!
Yang dimaksud dengan obyek mikroskopis
adalah obyek yang berukuran sangat kecil dan tidak dapat dilihat oleh mata
telanjang manusia dan untuk melihatnya menggunakan suatu alat yang disebut
mikroskop.
Contoh : bakteri, virus, paramecium,
amoeba, dll
(Pelczar, 2008).
|
5.
Apa
yang membedakan mikroskop cahaya dengan mikroskop elektron? Jelaskan!
Yang
membedakan mikroskop cahaya dengan mikroskop elektron adalah jika mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000
kali. Mikroskop cahaya memiliki keunggulan, kususnya untuk
mengkaji sel-sel hidup. Mikroskop cahaya juga merupakan peralatan sitologi,
kajian tentang struktur sel, yang paling penting. Tetapi, menjelaskan secara
sederhana beragam organel didalam sel hanya mengungkapkan sedikit fungsinya.
Mikroskop mempunyai
kaki yang berat dan kokoh
dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya
memiliki tiga sistem lensa,
yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan
lensa okuler terletak pada
kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa
berbentuk lensa tunggal (
monokuler ) atau ganda ( binokuler ). Pada ujung bawah mikroskop
terdapat tempat dudukan lensa
obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah
tabung mikroskop terdapat meja
mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang
ketiga adalah kondensor.
Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa
mikroskop
yang lain.
Pada mikroskop konvensional,
sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang
dipantulkan dengan suatu cermin
datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor.
Cermin ini akan mengarahkan
cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern
sudah dilengkapi lampu sebagai
pengganti sumber cahaya matahari.
Sedangkan
mikroskop elektron mampu melakukan pembesaran sampai 2 juta kali. Mikroskop
electron menggunakan jauh lebih banyak energy dan radiasi elektromagnetik
yang lebih pendek disbanding mikroskop cahaya. elektron digunakan sebagai
pengganti cahaya. Mikroskop elektron mengungkapkan banyak organel yang
mustahil diuraikan oleh mikroskop cahaya. Kelemahan mikroskop elektron adalah
dalam hal metode yang digunakan untuk mempersiapkan sel mati spesimennya.
Selain itu, mikroskop elektron menghasilkan artifak-artifak, ciri-ciri
struktural yang terlihat dalam mikograf yang sebenarnya tidak ada dalam sel
hidup. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop elektron
scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk
studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek
diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur
detil internal sel.
(Campbell, 2008).
|
Tanggal
|
Nilai
|
Paraf Asisten
|
|
|
|
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum
1. Penggunaan Mikroskop
1. Jelaskan peranan kertas koran (huruf) pada praktikum
penggunaan mikroskop!
Peranan kertas koran
(huruf) pada praktikum penggunaan mikroskop adalah bertindak sebagai objek
mikroskopis yang akan diamati dalam praktikum penggunaan mikroskop. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui posisi atau arah bayangan yang terbentuk
dari pengamatan menggunakan mikroskop cahaya maupun tanpa mikroskop cahaya.
|
2. Mengapa pengamatan obyek dilakukan pada perbesaran
terkecil kemudian dilanjutkan ke perbesaran yang lebih besar?
Pengamatan obyek
dilakukan pada perbesaran terkecil agar obyek yang diamati dapat diatur
fokusnya. Kemudian dilanjutkan ke perbesaran yang lebih besar agar didapatkan
bayangan obyek dan solusi tampilan gambar yang dihasilkan terlihat bagus.
Selain itu pengamatan obyek dilakukan dari terbesar kemudian terkecil
merupakan salah satu cara pemeliharaan mikroskop agar tidak cepat rusak
karena apabila dilakukan langsung pada perbesaran yang besar bisa menyebabkan
kerusakan mikroskop.
|
3. Mengapa permukaan gelas obyek yang sudah bersih tidak
boleh disentuh dengan tangan? Jelaskan!
Permukaan gelas obyek
yang sudah bersih tidak boleh disentuh dengan tangan karena bersifat sangat
sensitif. Jika disentuh dengan tangan maka akan ditakutkan akan terjadi
perubahan bayangan sehingga hasil pengamatan tidak akurat.
|
4. Selain dengan menggunakan alkohol, apakah gelas obyek dan
penutup dapat dibersihkan dengan bahan lain? Jelaskan!
Selain dengan menggunakan
alkohol, gelas obyek dan penutup dapat dibersihkan dengan bahan lain seperti
aquades karena aquades memiliki sifat yang netral. Tetapi aquades ini
digunakan untuk objek dengan benda yang sudah mati. Jika obyek yang digunakan
berupa mikroorganisme, maka dibersihkan dengan menggunakan alkohol.
|
5. Mengapa pada penyiapan preparat huruf, ditambahkan
aquades? Jelaskan!
Pada penyiapan preparat huruf,
ditambahkan aquades, hal ini bertujuan untuk memperjelas tampilan obyek saat
diamati. Selain itu agar terlihat lebih fokus. Karena jika tidak ditetesi
aquades maka obyek yang diamati akan terlihat buram dan sulit diidentifikasi.
|
6. Jelaskan apa saja kelebihan dan kekurangan mikroskop
cahaya dibandingkan dengan mikroskop elektron!
Kelebihan dari
mikroskop cahaya dibandingkan mikroskop electron adalah mikroskop cahaya
lebih hemat terhadap penggunaan listrik. Apabila dibandingkan dengan
mikroskop electron, yaitu pada mikroskop electron jauh lebih banyak
membutuhkan energy dan radiasi elektromagnetiknya yang lebih pendek
dibandingkan mikroskop cahaya. Tidak membutuhkan tempat yang luas,
penelitiannya dapat dilakukan dimana saja karena sumber cahaya.
Sedangkan kekurangan
mikroskop cahaya adalah hanya dengan perbesaran maksimal 1000 x dibandingkan
mikroskop electron dengan perbesaran maksimal 2 juta kali. Selain itu
resolusi pada mikroskop cahaya kurang bagus jika dibandingkan dengan
mikroskop elektron karena fokus yang lebih tajam pada objek dan pemindaian yang cepat.
|
7.
Jelaskan
masing-masing peranan bagian mikroskop!
Adapun peranan bagian
mikroskop adalah
1. Lensa
okuler yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk
membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
2. Tabung
mikroskop untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa
okuler.
3. Revolver
untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
4. Lensa
obyektif lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di
perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran
lensa objektif. Fokus lensa objektif lebih kecil dibandingkan dengan fokus
lensa okuler.
5. Meja
mikroskop berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
6. Penjepit
preparat berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah
bergeser.
7. Kaki
mikroskop berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
8. Diafragma
untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
9. Lengan
mikroskop sebagai pegangan pada mikroskop
10. Makrometer
(pemutar kasar) untuk menaik turunkan
tabung mikroskop secara cepat.
11. Mikrometer
(pemutar halus) untuk memfokuskan bayangan dengan lambat dan harus
berhati-hati ketika memutarnya pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada
makrometer.
12. Reflektor,
terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor
ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui
lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar
digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang
cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya.
13. Kondensor
untuk mengumpulkan cahaya yang masuk alat ini dapat putar dan di k turunkan.
14. Sendi
inklinsi (pengatur sudut) untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
(Saktiyono, 2004)
|
8.
Gambarlah
hasil pengamatan preparat huruf anda dengan mikroskop pada tiap perbesaran!
Perbesaran 40 x Perbesaran 100x Perbesaran 400x
Sifat
: maya, terbalik, Sifat : maya, terbalik, Sifat : maya, terbalik,
diperbesar diperbesar diperbesar
9.
Jelaskan
sifat bayangan yang dibentuk pada pengamatan preparat huruf! Mengapa demikian?
Sifat bayangan yang
dibentuk pada pengamatan preparat huruf adalah maya, terbalik dan diperbesar,
karena lensa obyektif dan lensa okuler memiliki lensa yang sama yaitu lensa
(+) atau cekung sehingga terjadi pembiasan yang menghasilkan objek terbalik (Young,
2004). Maya karena
bayangan benda terbentuk dibelakang lensa. Terbalik karena penampakan huruf yang diamati dengan dan tanpa menggunakan mikroskop berkebalikan. Diperbesar,
karena ukuran obyek saat diamati dengan mikroskop lebih besar dibandingkan ukuran sebenarnya.
Proses pembentukan bayangan mikroskop, benda diletakkan di depan lensa
obyektif, dengan menggunakan prinsip pembiasan pada lensa cembung (sinar
istimewa), maka akan dihasilkan bayangan dibelakang lensa objektif, terbalik,
diperbesar, nyata dan berjarak Sob’ dari lensa objektif. Bayangan ini
dianggap sebagai benda bagi lensa okuler, dan terletak di ruang I lensa
okuler (antara fok dengan lensa) dan berjarak Sok. Oleh lensa okuler,
bayangan ini akan dibiaskan didepan lensa okuler, tegak, diperbesar dan semu
dan berjarak Sok’. Maka bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop secara
keseluruhan adalah OC. Sehingga sifat OC adalah terbalik, diperbesar dan semu.
Jadi pada mikroskop terjadi dua kali pembesaran (Siswanto, 2008).
Terdapat kesesuaian
dengan pengamatan yang
kami lakukan, kondisi huruf ‘t’ yang diamati semakin lama semakin membesar karena adanya perbesaran
40x, 100x, dan 400x. Selain itu teramati huruf ‘t’ berkebalikan dibandingkan melihat
huruf tersebut tanpa menggunakan mikroskop. Pada perbesaran 40x, huruf ‘t’
masih terlihat utuh
dan kecil. Pada perbesaran 100x, hanya sebagian bagian huruf saja yang teramati,
hal ini disebabkan karena peletakan objek yang kurang tepat di tengah-tengah. Sedangkan perbesaran 400x, bagian huruf ‘t’
yang teramati semakin sedikit
dengan perbesaran yang semakin besar. Dan pada perbesaran ini
teramati hanya serat-serat huruf ‘t’. Begitu pula dengan data sekunder yang diperoleh. Pada perbesaran 40x, huruf
‘p’ masih terlihat utuh. Untuk
perbesaran 100x, hanya sebagian bagian huruf ‘p’
saja yang teramati.
Pada perbesaran 400x, hanya
teramati serat-serat dari huruf ‘p’.
|
Kesimpulan
Prinsip dasar
penggunaan mikroskop adalah mengamati benda atau objek mikroskopis dengan
memanfaatkan sifat optik dari lensa yang digunakan serta dengan menggunakan
perbesaran tertentu untuuk membenrtuk sifat akhir bayangan yang maya,
terbalik dan diperbesar. Kegunaan mikroskop ialah untuk mengamati objek
mikroskopis atau benda yang tidak kasat mata baik yang hidup maupun tidak
hidup. Bayangan yang dibentuk dari percobaan mikroskop cahaya adalah maya,
terbalik, dan diperbesar.
|
Daftar Pustaka
Campbell, N.A.,
Reece, J.B. 2008. Biologi Edisi Kedelapan
Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Istiningdyah, Andini.
2010. Pengenalan dan Penggunaan
Mikroskop. Yogyakarta : UNY Press.
Kadaryanto., Jati,
Wijaya., Mukido., Chalsum, Umi., Sarmini Sri., Harsono. 2006. Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan.
Jakarta : Yudhistira.
Pelczar, M.J.,
Chan E.C.S. 2008. Dasar-Dasar
Mikrobiologi 1. Jakarta : UI-Press.
Safru, Ulry. 2008. Laporan Praktikum Fisika Dasar I tentang C4
Mikroskop. Jember : Unej Press.
Wu, Qiang. 2010. Microscope Image Processing. Jakarta: Yudhistira
|
Tanggal
|
Nilai
|
Paraf Asisten
|
|
|
|
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Saktiyono. 2004. IPA Biologi 1. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Siswanto. 2008. Jurnal Fisika dan Terapannya. Surabaya :
Unair University Press.
Young,
Hugh D. 2003. Fisika Universitas Jilid
2/10. Jakarta : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar