Nama
|
Sri HandayaniNofiyanti
|
NIM
|
145100600111013
|
Jurusan
|
KeteknikanPertanian
|
Kelas
|
H
|
Kelompok
|
H4
|
PENGAMATAN JARINGAN HEWAN
|
5
|
PRE-LAB
1. Sebutkan dan jelaskan minimal 3 perbedaan sel tanaman dan
sel hewan!
a. Sel
tumbuhan memiliki sel yang lebih besar dari sel hewan (Nooden, 2005).
b. Sel
tumbuhan tidak memiliki lisosom, sedangkan sel hewan memiliki lisosom (Nooden,
2005).
c. Sel
tumbuhan tidak memiliki sentrosom, sedangkan sel hewan memiliki sentrosom untuk
melakukan pembelahan sel hewan (Nooden, 2005).
d. Sel
tumbuhan memiliki dinding sel dan membrane sel yang berfungsi untuk mempertahankan
bentuknya dan mencegah penyerapan air yang berlebihan, sedangkan sel hewan tidak
memiliki dinding sel (Albert dkk, 2004).
e. Sel
tumbuhan umumnya memiliki kloroplas yang berfungsi untuk fotosintesis,
sedangkan sel hewan tidak memiliki kloroplas (Albert dkk, 2004).
f.
Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang
tetap karena memiliki
dinding sel yang terbuat dari sellulosa dan memiliki vakuola ukuran
besar dan banyak, sedangkan sel hewan mempunyai bentuk tidak tetap karena hanya
memiliki membrane sel yang keadaannya tidak kaku (Albert
dkk, 2004).
|
2.
Sebutkan
dan jelaskan minimal 3 jenis jaringan pada hewan!
a. Jaringan
epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh atau organ tubuh, baik permukaan
dalam maupun permukaan luar. Epitel yang melapisi permukaan dalam dari saluran
yang disebut endothelium. Jaringan epitel tersusun oleh sel-sel epitel.
Jaringan epitel berfungsi terutama sebagai pelindung jaringan dibawahnya.
Selain itu jaringan epitel berfungsi sebagai kelenjar, penyerap, dan penerima
rangsangan dari luar tubuh. Bentuk jaringan epitel bermacam-macam antara lain
(Saktiyono, 2004) :
·
Epitel pipih tersusun oleh sel-sel epitel
yang berbentuk pipih. Contohnya adalah pembuluh darah dan epitel rongga mulut.
·
Epitel kubus berbentuk kubus.
Contohnya terdapat pada ginjal.
·
Epitel silindris terdiri atas satu lapis
sel yang berbentuk silindris. Contohnya epitel pada usus
b. Jaringan
otot tersusun atas sel-sel otot. Setiap sel otot tersusun oleh serabut halus kontraktil
mikroskopik yang panjang dan paralel yang disebut miofibril. Miofibril ini terdiri
atas protein myosin dan aktin. Sel-sel otot melakukan kerja mekanik dengan cara
kontraksi menjadi tebal dan pendek. Fungsi jaringan otot yang utama adalah sebagai
penggerak tubuh. Jaringan otot dibedakan menjadi tiga macam, yaitu otot lurik,
otot polos, dan ototjantung.
·
Otot lurik (oto trangka). Dalam satu
serabut otot lurik terdapat banyak inti yang terletak di bagian pinggir. Miofibril
otot ini memiliki garis-garis gelap dan garis-garis terang. Otot ini melekat pada
rangka. Sifat gerakan otot lurik menurut kehendak kita dan tidak tahan lama.
·
Otot polos (otot licin). Otot polos
berujung runcing dan memiliki inti sel yang terletak di tengah. Otot ini terdapat
pada organ-organ bagian dalam tubuh, misalnya pada dinding saluran pencernaan
makanan (usus dan lambung), dinding pembuluh darah dan saluran pernafasan.
Sifat gerakan otot polos tidak menurut kehendak kita dan tahan kelelahan.
·
Otot jantung seperti otot lurik,
tetapi memiliki inti sel yang terletak ditengah. Keistimewaan otot jantung yaitu
selnya bercabang-cabang dan saling berhubungan melalui ujung-ujungnya. Otot jantung
merupakan otot yang membentuk jantung. Sifat gerakan otot jantung tidak menurut
kehendak kita dan tahan terhadap kelelahan (Aryulina, 2004).
c. Jaringan
ikat. Jaringan ikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh serta menunjang
berdirinya tubuh. Ada bermacam-macam jaringan pengikat antara lain jaringan tulang,
jaringan tulang rawan, jaringan pengikat longgar, jaringan darah, dan jaringan
lemak yang berfungsi menyangga dan menyatukan jaringan dan organ-organ lain.
Sel-sel jaringan ikat secara khas membuat suatu bahan mati yang disebut matriks.
Sifat dan fungsi tiap jaringan ikat ditentukan oleh sifat matriks intraseluler
(Aryulina, 2004).
d. Jaringan
saraf. Jaringan saraf berfungsi menerima dan meneruskan rangsangan. Jaringan ini
tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron. Setiap sel saraf terdiri dari
badan sel, dendrit, dan akson (Aryulina, 2004).
|
3. Berilahtanda
(v) untuksetiapkomponen yang dimilikiolehselhewan
Komponen
|
SelHewan
|
Dindingsel
|
-
|
Plasma membrane
|
ü
|
Nukleus
|
ü
|
Nukleolus
|
ü
|
Ribosom
|
ü
|
Endoplasmic reticulum
|
ü
|
Aparatusgolgi
|
ü
|
Lisosom
|
ü
|
Mitokondria
|
ü
|
Kloroplas
|
-
|
Peroxisomes
|
ü
|
Sitoskeleton
|
ü
|
Sentriol
|
ü
|
(Marsh,
2007 danHendrasyah, 2004).
Tanggal
|
Nilai
|
Paraf Asisten
|
|
|
|
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum5.Pengamatan Jaringan Hewan
1. Gambarkan hasil pengamatan preparat anda dan beri keterangan bagian-bagiannya!
Sel
/
jaringan Ginjal
|
Keterangan:
pada hasil pengamatan ginjal perbesaran
100x hasil yang teramati adalah:
-
Berwarna merah muda
-
Inti selnya terlihat
-
Terdapat epitel pipih berlapis
-
Terdapat putih-putih berukuran
kecil yang tidak beraturan bentuknya
Keterangan
:
-
Berwarna merah muda
-
Terdapat epitel pipih selapis
-
Bentuknya rapat dan selnya oval
-
Tidak bertumpuk antara satu sel
dengan lainnya
(Pearce, 2009).
|
Sel
/
jaringan Duodenum
|
Keterangan :
Pada hasil pengamatan duodenum
perbesaran 100x hasil yang teramati adalah
-
Berwarna merah muda
-
Tidak terlihat inti sel
-
Berbentuk serabut atau serat-serat
Keterangan:
-
Berwarna keunguan
-
Terdapat epitel silindris selapis
yang terletak pada sisi-sisi duodenum
-
Bentuknya rapat (Adnan, 2008).
|
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan stuktur
jaringan hewan?
Faktor yang mempengaruhi perbedaan
struktur jaringan hewan adalah perbedaan fungsi dari masing-masing struktur
jaringan yang berbeda. Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki
struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ jaringan yang
terorganisasi dalam bentuk tertentu, dengan berbedanya fungsi organ penyusun
organism organ hewan. Oleh karena itu, struktur jaringan hewan selalu berbeda-beda
karena menyesuaikan terhadap fungsi yang dimiliki untuk membangun dan
menjalankan kehidupan hewan sesuai dengan fungsi yang dimiliki masing-masing
jaringan penyusun. Selain itu faktor lainnya yang mempengaruhi struktur
jaringan adalah letak dan jaringan dalam tubuh yang ada pada tubuh hewan.
Contohnya adalah jaringan otot mempunyai bentuk atau struktur yang memanjang
dan mengandung myofibril, struktur yang ada pada jaringan otot membantu
fungsinya sebagai alat gerak aktif. Struktur jaringan otot dan jaringan ikat
juga berbeda, pada jaringan ikat terdapat matriks yang dapat membantu hewan
dalam menyokong dan menghubungkan antara satu jaringan dengan jaringan
lainnya (Yuwono, 2009).
|
3. Jelaskan
perbedaan hasil pengamatan anda!
Hasil pengamatan yang
dilakukan terhadap organ ginjal yang dilakukan pada perbesaran 100x. Hasil
yang didapatkan adalah warnanya merah muda dengan bercak-bercak putih yang
bentuknya tidak beraturan dan menyebar, dan terdapat seperti serat-serat yang
halus dan rapat. Berdasarkan hal tersebut pengamat membuat hipotesis bahwa
terdapat jaringan epitel pipih pada ginjal. Berdasarkan literature yang
didapatkan pada perbesaran 100 x warna yang diberikan merah muda, bentuknya
seperti oval dan tidak terlihat bertumpuk. Berdasarkan literatur pada ginjal
terutama glomerulus terdapat jaringan pipih selapis. Epitel pipih selapis
terdapat pada ginjal karena epitel pipih selapis mempunyai fungsi untuk
difusi dan filtrasi. Hal tersebut sesuai dengan fusi dari ginjal (Pearce,
2009).
Pengamatan kedua yang
dilakukan adalah pengamatan terhadap organ duodenum dengan menggunakan
perbesaran mikroskop 100x. Hasil yang didapatkan adalah warnanya merah muda.
Pada pengamatan didapatkan bentuk dan jaringan berserabut. Pada praktikum ini
berdasarkan bentuknya praktikan melakukan hipotesis bahwa jaringan yang
diamati adalah jaringan epitel silindris selapis. Berdasarkan literature yang
didapatkan pada perbesaran 100x terlihat warnanya keunguan, mempunyai rongga,
bentuknya rapat. Selain itu menurut literatur duodenum mempunyai epitel
silindris selapis yang berfungsi untuk proteksi, absorbsi, dan ekskresi. Pada
sel epitel silindris selapis yang terdapat pada duodenum terdapat
tonjolan-tonjolan pada sisi-sisinya. Tonjolan tersebut dapat memperluas
bidang permukaan (Adnan, 2008).
|
4. Apa hubungan antara bentuk jaringan dengan fungsi dalam
organisme hewan?
Hubungan antara bentuk jaringan dengan
fungsi dalam organisme hewan sangat memiliki kaitan erat antara bentuk dan
fungsi jaringan, yaitu setiap jaringan memiliki struktur khusus yang dimiliki
untuk membentuk satu kesatuan membentuk organ sehingga dapat menjalankan
fungsinya organ penyusun suatu organisme. Oleh karena itu, setiap jaringan
memiliki struktur khusus yang sesuai denga fungsi yang dimiliki dalam
menyusun organ (Claybourne, 2005). Sedangkan jaringan merupakan kumpulan sel
yang memiliki bentuk dan struktur yang beda untuk fungsi tertentu. Misalnya
pada jaringan epitel hewan dimana jaringan epitel hewan dapat dibedakan
berdasarkan bentuknya menjadi epitel pipih, epitel kubus, epitel batang /
silindris. Sel epitel pipih berbentuk pipih dan memiliki fungsi untuk
melindungi jaringan / organ dibawahnya. Lalu sel epitel kubus yang memiliki
bentuk seperti kubus. Pada organ, seperti pada ginjal, sel epitel kubus
memiliki tonjolan-tonjolan yang disebut mikrovili. Tonjolan-tonjolan tersebut
merupakan perluasan permukaan untuk meningkatkan efisiensi penyerapan zat-zat
yang diperlukan. Sehingga dalam hal ini, sel epitel membantu fungsi absorbsi
pada ginjal (Siswono, 2008).
|
Kesimpulan
Dalam praktikum
pengamatan jaringan hewan, prinsip yang digunakan adalah mengamati struktur
hewan dibawah mikroskop dengan perbesaran besar yaitu perbesaran 100x.
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mampu mengamati struktur jaringan
hewan dan dapat menggambarkannya. Pada praktikum ini sampel yang digunakan
adalah ginjal terdapat intisel yang terlihat, berwarna merah muda, dan
sedikit bagian berwarna putih yang berukuran kecil dan tidak teratur
bentuknya. Sedangkan pada duodenum didapatkan hasil pengamatan berwarna merah
muda, tidak terlihat inti sel, berbentuk serabut atau serat-serat.
|
Daftar Pustaka
Albert, B., Johnson, A., Lewis, J. Raff,
M., Roberts, K., Walter, P. 2004. Molecular
Biology of the Cell. 4 th ed. New York : Garland Science
Aryulina, Diah. 2004. BiologiJilid 2. Jakarta : Esis
Hendrasyah, Riski. 2004. MudahdanAktifBelajarBiologi. Bandung :
Grafindo Media Pratama
Marsh, Carole. 2007. Examines Plant Cell and Animal Cell.
New York : Mc-Graw Hill Companies
Nooden, L. 2005. Plants and Animal Cell. Canada : A Academic Press
Saktiyono. 2004.BiologiJilid 1. Jakarta : Erlangga
|
Tanggal
|
Nilai
|
Paraf Asisten
|
|
|
|
Daftar Pustaka Tambahan
Adnan dan Paggara.
2008. Struktur Hewan. Makassar :
Makassar State University Press
Claybourne, A. 2005. Pengantar Organisme Hewan. Bandung :
Pakar Raya
Perace, Eyveln. 2009. Anatomi dan
Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Siswano. 2008. Biologi Sel dan Anatomi. Jakarta : Cipta
Kusuma
Yuwono. 2009. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar