KEANEKARAGAMAN HAYATI

LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 7. Pengamatan Keanekaragaman Hayati pada Ekosistem Perairan

A. Data sampel cair
No Sampel
Asal Sampel
1
Air Sungai
2
Air Kolam
3
Limbah Tahu
4
Air Selokan
5
Air Akuarium

B. Parameter fisik sampel cair
No sampel
Warna
Bau
Suhu
Kekeruhan
1
Bening
Berbau
27°C
Sedikit Keruh
2
Bening keruh, sedikit ada endapan
Berbau
28°C
Sedikit Keruh
3
Putih Keruh
Berbau
28,5°C
Sangat Keruh
4
Keabu- abuan
Berbau
27,5°C
Sedikit Keruh
5
Bening sedikit keruh
Berbau amis
28°C
Sedikit Keruh

C. Parameter kimia sampel cair
No sampel
pH
1
7,29
2
8,24
3
3,93
4
7,43
5
7,37




D.Parameter biologi sampel cair
    Gambarkan jumlah dan bentuk morfologi dari sampel limbah cair yang diamati!
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 5
Sampel 4




Pertanyaan:
1.    Jelaskan mengenai perbedaan karakteristik fisik dari setiap sampel limbah cair yang diamati! Hubungkan antara parameter fisik tersebut dengan asal sampel cair!
        Dari hasil pengamatan parameter fisik yang didapatkan dari 5 jenis sampel air adalah yang pertama yaitu pada air sungai berwarna bening, berbau, bersuhu 27°C dan sedikit keruh. Pada sampel kedua yaitu air kolam berwarna bening sedikit keruh dan terdapat sedikit endapan, berbau, bersuhu 28°C dan sedikit keruh. Pada sampel ketiga yaitu limbah tahu berwarna putih keruh, berbau, bersuhu 28,5°C dan sangat keruh. Pada sampel keempat yaitu air selokan berwarna keabu- abuan, berbau, bersuhu 27,5°C dan sedikit keruh. Dan terakhir pada sampel kelima yaitu air akuarium berwarna bening namun sedikit keruh, berbau amis, bersuhu 28°C dan sedikit keruh.
        Dari parameter fisik tersebut sangat berhubungan dengan asal sampel cair dimana pada air sungai yang berwarna bening tetapi sedikit keruh dikarenakan adanya campuran dari zat- zat padat yang tersuspensi didalam air yang berasal dari dasar sungai atau tepian sungai. Bau dari air sungai berasal dari zat organik atau anorganik yang tercampur dalam air sungai. Pada air kolam yang berwarna bening sedikit keruh dikarenakan adanya sedikit endapan yang terdapat pada dasar kolam sehingga tersuspensi pada air kolam, sedangkan bau pada air disebabkan karena adanya zat organik atau anorganik yang membusuk yang terkandung dalam air. Pada limbah cair tahu berwarna putih keruh dikarenakan dari warna dasar sari kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tahu yang tersuspensi kedalam air, sedangkan bau pada limbah tahu disebabkan karena bau dari tahu yang berasal dari sari kedelai. Pada air selokan warna keabu- abuan berasal dari zat- zat yang terlarut atau tersuspensi didalam air tersebut bisa juga karena adanya kandungan logam berat yang terkandung dalam air tersebut. Sampel terakhir yaitu air akuarium yang berwarna bening sedikit keruh dikarenakan adanya zat organik yang berasal dari ikan yang tersuspensi dalam air dan bau amis pada air tersebut juga berasal dari ikan (Risnandar, 2009).
Sedangkan untuk suhu pada kelima sampel zat cair, semuanya hampir sama meskipun terdapat perbedaan sedikit. Suhu tersebut merupakan suhu lingkungan yang mempengaruhi suhu pada sampel cair. Selain itu juga suhu dapat disebabkan karena intensitas cahaya yang mengenai sampel cair sama sehingga suhunya tidak jauh berbeda (Risnandar, 2009).

2.    Sampel air limbah diteliti berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi. Jelaskan mengenai analisis air limbah yang berkaitan dengan parameter fisik dan kimia!
         Analisis air limbah yang berkaitan dengan parameter fisik yakni menganalisis sampel air limbah sesuai dengan kondisi fisik yang dapat dilihat oleh mata, seperti warna, bau, suhu dan keruh (kondisi) sampel air limbah tersebut. Warna terbentuk akibat reaksi antara mikroorganisme dengan bahan organik sampel. Sedangkan bau dapat disebabkan karena adanya mikroorganisme yang menguraikan bahan organik sampel. Suhu yang terkena limbah akan lebih tinggi dibandingkan air biasa karena adanya pembukaan. Pada kekeruhan air limbah, menunjukkan bahwa ada sifat optis air dimana adanya koloid dan suspense dapat dilihat dengan bantuan sinar matahari. Sebagai contoh adalah limbah tahu. Limbah tahu memiliki karakter fisik warna putih keruh, berbau, dengan suhu 28,50C dan limbah tahu tersebut sangat keruh (Fried, 2005).
         Analisis air limbah yang berkaitan dengan parameter kimia yakni menganalisis pH yaitu keadaan asam atau basa pada sampel dipengaruhi oleh adanya bahan buangan dalam sampel yang menunjukka sifat air limbah tersebut asam atau basa. Seperti sampel pada air selokan yang diamati memiliki pH 7,43 yang bersifat sedikit basa mendekati pH netral (Abdurrahman, 2006).


3.    Sampel air limbah diteliti berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi. Jelaskan mengenai analisis air limbah yang berkaitan dengan parameter biologi!
       Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan dalam praktikum ini, didapatkan bahwa di dalam sampel air sungai terdapat ganggang hijau dan algae. Dalam sampel air kolam terdapat organisme jenis ganggang dan algae juga. Sampel limbah cair tahu didalamnya terdapat organisme jenis algae. Sedangkan untuk sampel air selokan didalamnya terdapat organisme jenis ganggang merah (Rhodophyta) dan lumut. Untuk sampel air akuarium teramati bahwa didalamnya terdapat mikroorganisme jenis ganggang.
Analisis sampel cair yang berkaitan dengan parameter biologi yaitu pengamatan mikroorganisme yang ada pada sampel dengan menggunakan alat bantu berupa mikroskop. Pengamatan ini dilakukan untuk menganalisa dan mengamati organism apa saja yang berada atau terdapat dan hidup dalam sampel cair yang diamati. Jenis- jenis organisme yang biasanya hidup yaitu ganggang dan koliform (Nugroho, 2004).


4.    Organisme apa saja yang mungkin terdapat pada setiap sampel cair? Jelaskan alasan anda!
       Organisme yang biasa terdapat pada sampel cair yaitu pada golongan protista salah satunya Coliform. Coliform ini merupakan bakteri yang tidak berbahaya, dalam treatment buangan, dan juga berguna untuk menghancurkan bahan organik sehingga memungkinkan dapat tetap hidup dalam sampel cair yang mengandung sampel- sampel cair organik. Dari dalam feces  juga terdapat orgnisme lain yang patogen, misalnya bakteri typus, kolera, diarchea dan disentri. Mengingat jumlah organisme patogen dalam air sedikit dan sukar diisolasi, maka perlu digunakan organisme indikator. Bakteri yang digunakan sebagai indikator adalah bakteri coliform. Perkiraan jumlah coliform dinyatakan dengan MPN (Most Probable Number). Kedua dari golongan tanaman yaitu ganggang. Pertumbuhan ganggang sangat cepat, maka ganggang sering merupakan gangguan pada air permukaan. Blooming ganggang disebabkan karena adanya limbah yang kaya akan nutrien, sehingga mencapai keadaan eutrofikasi. Akibatnya terjadi penurunan mutu air, yang sering mengakibatkan perubahan rasa dan bau. Untuk mencegah terjadinya blooming, limbah yang masuk ke dalam badan air tersebut harus tidak banyak mengandung unsur-unsur C, P, dan N, serta unsur-unsur renik Fe dan Co (Fried, 2005).


5.    Bagaimana hubungan antara pH dan jarak pengambilan sampel limbah cair yang diamati? Mengapa demikian?
         Nilai pH pada sampel limbah cair yang diamati untuk sampel air sungai adalah 7,29. Pada sampel air kolam memiliki pH 8,24 dan sampel limbah tahu mimiliki pH 3,93. Sedangkan untuk sampel air selokan dan air akuarium masing-masing memiliki pH 7,43 dan 7,37. Nilai pH pada sampel limbah cair pabrik tahu yang cenderung asam dan pada sampel lain yang cenderung netral dipengaruhi oleh kandungan dan reaksi yang terjadu dari dalamnya yang mempengaruhi konsentrasi ion hidrogen. Nilai pH yang baik dari suatu peraian adalah 6 hingga 9. Hal tersebut dikarenakan pada pH terjadi proses-proses kimia dan aktivitas biota yang membahayakan kehidupan tidak terjadi. Sehingga pH dalam sampel sangat dipengaruhi oleh jarak pengambilan atau dalam tidaknya suatu pengambilan sampel pada lokasi perairan, karena pH pada permukaan dengan pH didasar perairan berbeda (Yusuf, 2008).
Hal ini sesuai dengan literatur bahwa air sungai yang diambil dari permukaan dengan air sungai yang di dangkal, maka pH yang berada di dangkal bersifat asam dan yang dipermukaan bersifat basa, sehingga tempat pengambilan sampel cair sangat mempengaruhi pH yang dihasilkan (Irawan, 2008).


6.    Bagaimana hubungan antara bentuk dan morfologi organisme yang ditemukan pada sampel air limbah dengan parameter fisik dan kimia sampel? Mengapa demikian?
         Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan dalam praktikum ini, didapatkan bahwa di dalam sampel air sungai terdapat ganggang hijau dan algae. Dalam sampel air kolam terdapat organisme jenis ganggang dan algae juga. Sampel limbah cair tahu didalamnya terdapat organisme jenis algae. Sedangkan untuk sampel air selokan didalamnya terdapat organisme jenis ganggang merah (Rhodophyta) dan lumut. Untuk sampel air akuarium teramati bahwa didalamnya terdapat mikroorganisme jenis ganggang.
Hubungan antara bentuk dan morfologi organism yang ditemukan pada sampel cair dengan parameter fisik dan kimia sampel sangat berhubungan seperti mikroorganisme dengan morfologi bermembran plasma tebal dapat hidup pada perairan yang asam dan tercemar sementara parameter mikroorganisme yang bermembran tipis lebih cocok pada perairan yang netral, contohnya ikan yang memiliki sirip karena lingkungan berhubungan dengan air sehingga ikan menyesuaikan bentuk tubuhnya dengan sirip yang dapat memudahkan proses mobilisasi ikan. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan yang dapat diketahui parameter fisik dan kimianya sangat berhubungan dengan organism yang hidup di dalamnya (Abdurrahman, 2006).


7.    Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi bervariasinya organisme pada setiap sampel cair hasil pengamatan anda!
        Faktor- faktor yang mempengaruhi bervariasinya organisme pada setiap sampel cair hasil pengamatan adalah nutrisi yang terkandung dalam perairan. Jika nutrisi yang terkandungan sedikit maka bakteri atau organisme yang tinggal didalamnya sedikit, kedua pH sampel cair yang terkandung dalam sampel cair, setiap organisme memiliki karakteristik yang berbeda-beda, ada yang hidup dalam kondisi pH ekstrim dan pH netral. Dan yang ketiga adalah suhu pada perairan, ada organisme yang mampu hidup pada suhu tinggi dan suhu rendah sehingga organism yang hidup dalam setiap perairan berbeda suhu pula organism yang tinggal didalamnya. Selanjutnya meliputi faktor kondisi, ada kondisi arus dan kondisi fisik serta kondisi kimia suatu perairan yang mempengaruhi keberadaan suatu organism dalam suatu perairan. Arus air berhubungan dengan migrasi biota perairan darat, arus air dapat mempengaruhi pengelompokan makanan pada ekosistem tersebut. Faktor ini juga dipengaruhi dari segi intensitas cahaya matahari yang diterima. Cahaya matahari yang diterima dapat mempengaruhi kelembaban atau kadar uap di udara. Adanya sinar matahari ini menyebabkan adanya perbedaan temperatur udara sehingga udara mengalir atau bergerak membentuk angin dan memberikan pengaruh bagi mikroorganisme. Dan yang terakhir adalah faktor kandungan kimia dalam air. Pencemaran air yang disebabkan oleh unsur hara (C, P, N, Fe, Co) yang berlebihan dapat menyebabkan eutrofikasi sehingga mempengaruhi keseimbangan ekosistem (Saktiyono, 2004).



Kesimpulan
Keanekaragaman Hayati Ekosistem Perairan adalah variasi yang dapat ditemukan antar ekosistem perairan yang satu dengan yang lainnya akibat adanya perbedaan komponen biotic dan abiotik yang berbeda- beda yang berfungsi sebagai penyokong kehidupan di bumi dan saling berinteraksi dengan komponen biotik dan abiotik.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan biota apa saja yang hidup pada perairan darat khususnya pada limbah cair yang terdapat pada perairan darat atau sungai. Adapun parameter yang digunakan dalam pengamatan ini adalah parameter fisik yang meliputi bau, warna, kekeruhan dan suhu. Sedangkan untuk parameter kimia meliputi pH dari suatu sampel dan parameter biologi untuk mengetahui jenis organisme yang terdapat pada suatu sampel.
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan untuk sampel limbah tahu, didapat bahwa limbah tahu limbah tahu memiliki karakter fisik warna keabu-abuan, berbau, dengan suhu 27,50C dan limbah tersebut sedikit keruh. Selain itu, berdasarkan pengukuran pH yang dilakukan, tercatat bahwa limbah ini bersifat asam dan memiliki pH sebesar 7,43. Pada pengamatan ini dengan parameter biologi terdapat lumut dan banyak organism dengan jenis ganggang berwarna cokelat kemerah-merahan dan berbentuk bulat.


  
Daftar Pustaka Tambahan

Abdurrahman, Deden. 2006. Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan. Jakarta: Grafindo.
Fried, George H. 2005. Schaum’s Outlines of Theory and Problems of Biology Second
       Edition.
Jakarta: Erlangga
.
Irawan, Hadi. 2008. Sains Umum. Bandung: Ganesha Exact.
Nugroho, L. 2004. Biologi dasar. Jakarta: Universitas Gadjah Mada.
Risnandar, Nan. 2009. Biologi umum. Bandung: Ganesha Exact.
Saktiyono. 2004. IPA Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga
Yusuf, D. R. 2007. Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati. Yogyakarta : Universirtas Negeri Yogyakarta








Tanggal
Nilai
Paraf Asisten








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spektrofotometer

Nama Sri Handayani N NIM 145100600111013 Kelas H Kelompok H1 BAB V I PENENTUAN ...